Rabu, 09 Maret 2011

POSISI MANUSIA DIANTARA MAKHLUK LAIN

1. POSISI MANUSIA DIANTARA MAKHLUK LAIN

Manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi makhluk di muka bumi yang paling sempurna. Manusia merupakan makhluk paling sempurna diantara makhluk lainnya. Hal ini di buktikan dengan manusia memiliki kelebihan seperti akal pikiran yang paling sempurna dari makhluk lain, dan mempunya hawa nafsu. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Tujuan dan maksud dari penulisan ini adalah agar kita mengetahui bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa tidak hanya untuk menerima tetapi juga untuk memberi dan mengamalkannya. Karena pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial dan mahluk hidup yang membutuhkan mahluk hidup lainnya. Dan penulisan ini juga bermaksud agar kita mengerti dimanakah posisi kita sebagai manusia yang berada diantara banyak mahluk disup lainnya.

Bukan hanya manusia yang hidup di bumi ini melainkan ada makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan, tak lupa juga dengan benda mati yang ada. Mungkin manusia yang lebih dominan, namun sesungguhnya kehidupan manusia sangat bergantung kepada makhluk hidup dan benda mati. Oleh karena itu pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial dan mahluk hidup yang membutuhkan mahluk hidup lainnya.

Diantara makhluk-makhluk lain, manusia merupakan makhluk yang terbaik. Manusia terdiri atas jasad, roh, dan nafsu. Manusia juga memiliki akal dan pikiran, sehingga manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Namun manusia memiliki tanggung jawab yang sangat besar sebagai pemimpin di muka bumi untuk menjaga dan melestarikan alam. Setiap manusia penting untuk dapat menghargai manusia lain dan juga menghargai alam. Tapi terkadang manusia tidak bisa menggunakan secara sempurna apa yang telah di berikan olehNYA. manusia menghancurkan alamnya sendiri, sebagaimana mestinya mereka yang menjaganya. bukan merusaknya.

Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri, yaitu membutuhkan makan dan air, bernafas, bergerak, bereproduksi dan berkembang. Hewan dan tumbuhan juga termasuk dalam makhluk hidup. Tetapi bedanya manusia diberi akal dan pikiran yang melebihi dari akal dan pikiran hewan.

Manusia diciptakan ke bumi sebagai pemimpin para makhluk yang ada di bumi. Namun, manusia makin lama semakin dikuasai oleh hawa dan nafsu sehingga kepedulian dan kepekaan terhadap sesama sangat jauh berkurang dari tahun ke tahun. Mungkin dengan berpikir dan merenungkan apa yang akan terjadi bila terus begini, kesadaran manusia kan kembali dan keseimbangan posisi antara manusia dengan makhluk hidup yang lain serta benda mati dapat kembali ke habitatnya.




2. ASPEK – ASPEK MANUSIA

Secara mudah dapat dikatakan bahwa manusia terdiri atas dua aspek, yaitu: tubuh dan jiwa. Tubuh yang tidak disertai jiwa bukanlah tubuh manusia, tetapi mayat. Sebaliknya, jiwa tanpa tubuh (yang tampak) dikatakan sebagai setan atau jin. Sehingga, yang dapat disebut sebagai manusia haruslah mempunyai aspek tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.

Melihat peran dan fungsi dari ke dua aspek yang saling terkait, maka tidaklah mudah menentukan aspek manakah yang lebih penting, tubuh atau jiwa. Karena tidak adanya kesatuan bahasa dan pandangan, maka timbulah tiga aliran, yaitu:
a)      Aliran Materialistis
b)      Aliran Spiritualisme
c)      Aliran Dualisme

3. DAYA MANUSIA

Manusia pada masa di bawah umur lima tahun (balita) kondisinya sangat lemah bila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lainnya. Tetapi, setelah melalui proses pematangan, terutama pendidikan, manusia menjadi raja dunia karena memiliki sejumlah kemampuan, seperti akal, perasaan, kemauan fantasi, dan perilaku yang khas sehingga manusia ditempatkan di tingkat teratas. Namun. Apa dan bagaimana sesungguhnya daya yang dimiliki manusia itu sehingga dapat menjadi raja dunia yang memerintah makhluk hidup yang lainnya.

a)      Akal dan Inteligensi
Inteligensi merupakan kemampuan manusia yang bersifat potensial. Oleh karena itu, pemikiran yang aktif meupakan kekuatan yang bersifat fungsional. Akhirnya, berfikir merupakan suatu perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup sebagai manusia.

b)      Perasaan dan Emosi
Perasaan dan emosi merupakan dua bagian integral dari keseluruhan aspek psikis seseorang. Persamaan merupakan warna atau suasana psikis khusus serta berhubungan dengan adanya kesan setelah kegiatan berlangsung.
Pada umumnya, perasaan dibedakan atas dua tingkatan, yaitu: rendah dan luhur. Perasaan rendah sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang sifatnya fisik atau biologis yang dapat dibedakan atas empat jenis, yaitu: perasaan naluri, penginderaan, tanggapan, dan vital.

c)      Kemauan
Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu yang dikendalikan oleh pertimbangan akal budi.
Dalam hal ini, manusia memerlukan pendidikan kemauan yang diarahkan pada tujuan hidup yang positif.




d)     Fantasi
Fantasi adalah suatu daya jiwa untuk menciptakan suatu yang baru. Dengan fantasi, manusia dapat membuat sesuatu yang baru yang merupakan suatu kreasi. Di dalam fantasi ini, terpadu unsure pemikiran dan perasaan yang ada pada manusia yang memungkinkan manusia untuk menciptakan kreasi yang baru yang dapat dinikmati.

e)      Perilaku
Keempat daya yang dimiliki manusia di atas, yaitu akal, perasaan dan emosi, kemauan, dan fantasi merupakan hal-hal yang menentukan perilaku seseorang. Dan secara psikologis, perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya ditentukan oleh dua factor utama, yaitu: pembawaan dan lingkungan.

4. TIPOLOGI MANUSIA

Tipologi adalah pengetahuan yang mencoba menggolongkan-golongkan manusia atas dasar kepribadian. Banyak ahli yang menggolongkan manusia atas dasar kepribadiannya. Misalnya Kretchmer dan Sheldon (dalam Kurnia 2007) membagi tipologi kepribadian berdasarkan bentuk tubuh atau bersifat jasmaniah, Menurut Jung (dalam Sudianto 2009) menyatakan tipologi kepribadian dikelompokan berdasarkan kecenderungan hubungan sosial seseorang, dan Gerardus Heyman (1857-1930), seorang ahli psikologi Belanda, membagi tipologi manusia atas delapan tipe, yaitu:
1.      Tipe Nerveus (selalu gugup).
2.      Tipe Sentimental (terlalu perasa, rapuh hati)
3.      Tipe Kholerikus (mudah marah)
4.      Tipe Sanguinikus (riang)
5.      Tipe Flegmatikus (kebalikan Tipe Nerveus)
6.      Tipe Apathikus (a artinya tidak/tanpa, pathos/pathe artinya perasaan)
7.      Tipe Amorf (artinya tidak, morphe artinya bentuk)
8.      Tipe Gepassioneed (passi atau passio artinya derita atau hawa nafsu)