Selasa, 27 September 2011

Organisasi


KONSEP DASAR ORGANISASI DAN HUBUNGANNYA DENGAN MANAJEMEN SERTA TATA KERJA
1)         Pengertian Organisasi
Organisasi  ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Secara sederhana, organisasi juga bisa disebut suatu tempat untuk menujukkan tujuan yang ditetapkan bersama dengan secara kenyataan.
          Menurut Para Ahli
A.Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa “Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama. 
B.Herbert. A. Simon mengatakan “Organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang”. 
C.Dwight Waldo mengatakan “Organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem administrasi”. 
D.Luther Gulick mengatakan “Organisasi adalah sebagai suatu alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur kewenangan.
E.Henry L. Sisk mengatakan “Organisasi sebagai suatu kesatuan, yaitu sekelompok orang yang terlibat bersama-sama di dalam hubungan yang resmi untuk mencapai tujuan-tujuan”.

HUBUNGAN ANTARA MANAJEMEN DENGAN ORGANISASI
Organisasi
Organisasi didefinisikan sebagai “suatu unit sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama.”

Manajemen
Manajemen berarti juga didefinisikan sebagai proses mengatur segala hal dalam organisasi. Manajemen, menurut Robbins, memiliki beberapa fungsi yang harus dilakukannya dalam mengelola organisasi:
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Kepemimpinan
4. Pengendalian

Fungsi perencanaan meliputi menentukan tujuan organisasi, menetapkan suatu strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan suatu hirarki rencana yang menyeluruh untuk memadukan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.

Fungsi pengorganisasian merupakan tanggung jawab dalam perancangan struktur organisasi. Fungsi ini mencakup penetapan tugas-tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan, bagaimana tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, di mana keputusan harus diambil.

Fungsi kepemimpinan adalah memotivasi bawahan, mengarahkan kegiatan orang lain, memilih saluran komuniakasi yang paling efektif, atau memecahkan konflik antara anggota, mereka itu sedang melaksanakan kepemimpinan.

Fungsi pengendalian merupakan fungsi yang terakhir. Setelah tujuan-tujuan ditentukan, rencana-rencana dirumuskan, pengaturan struktural digambarkan, dan orang-orang dipekerjakan, dilatih, dan dimotivasi, masih ada kemungkinan bahwa ada sesuatu yang keliru. Untuk memastikan bahwa semua urusan berjalan seperti seharusnya, manajemen harus memantau kinerja organisasi. Kinerja yang sebenarnya harus dibandingkan dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Jika terdapat penyimpangan yang cukup berarti, adalah tugas manajemen utnuk mengembalikan organisasi itu pada jalurnya. Pemantauan, pembandingan, dan kemungkinan mengoreksi inilah yang diartikan dengan fungsi pengendalian
         
Hubungan manajemen dengan tata kerja
Pengertian manajemen adalah proses kegiatan dan pendayagunaan sumber beserta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan. Sedangkan, metode (tata kerja) merupakan cara untuk melaksanakan kegiatan itu dengan benar dan berhasil sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia guna mencapai tingkat efisiensi yang maksimal.
Hubungan Timbal Balik Antara Manajemen dan Metode (Tata kerja) Dimana suatu manajemen dengan adanya metode atau tata kerja lebih teratur karena pada proses kegiatan tersebut dapat ditangani secara bertahap dan lebih terfokus sehingga jika terjadi kejanggalan dapat lebih ditangani secara cepat dan tepat sasaran, sehingga waktu yang ada tidak terbuang dengan percuma dan tidak terjadi pemborosan.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi, Manajemen dan Metode (Tata Kerja) Jika ada organisasi, manajemen dan metodenya dilakukan dengan kerjasama yang baik, pemanfaatan sumber-sumber dan waktu yang ada dapat dilakukan secara tepat dan lebih terordinir sesuai dengan proses kegiatan yang ditetapkan maka untuk mencapai tujuan akan dapat hasil yang lebih efsien dan efektif serta lebih maksimal. Karena ketiganya jika dilakukan sesuai dengan tugasnya maka hubungan timbal balik itu akan saling menguntungkan untuk ketiganya.



Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
Manajemen: proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia.
Organisasi: alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerja sama.
Tata Kerja: pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerja sama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.

Dari konsep tersebut, jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan.

2)    Ciri-ciri dari organisasi adalah :
·        Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
·        Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
·        Adanya tujuan
·        Adanya sasaran
·        Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
·        Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas


Ciri-ciri Organisasi Modern :
·        Organisasi bertambah besar
·        Pengolahan data semakin cepat
·        Penggunaan staf lebih intensif
·        Kecendrungan spesialisasi
·        Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
·        Unsur-unsur organisasi lebih lengkap

Unsur-unsur organisasi :
·        Manusia(Man)
·        Kerjasama
·        Tujuan Bersama
·        Peralatan (Equipment)
·        Lingkungan
·        Kekayaan alam
·        Kerangka/Konstruksi Mental Organisasi

3)    Contoh Organisasi Niaga :
        Perseroan Terbatas ( PT )
        Persekutuan Komanditer ( CV )
        Joint Ventura
        Koperasi
        Kartel
        Firma ( FA )
        Organisasi Sosial
PENGERTIAN :
        Organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat
        Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
        a. Jalur Keagamaan. Contohnya : FPI
        b. Jalur Profesi. Contohnya : Ikatan Dokter Indonesia ( IDI )
        c. Jalur Kepemudaan. Contohnya : Karang Taruna
        d. Jalur Kemahasiswaan. Contohnya : Badan Eksekutif Mahasiswa ( BEM )
        e. Jalur Kepartaian & Kekaryaan. Contohnya : Partai Demokrat



Referensi :
http://miamiaw.blogspot.com/2009/10/hubungan-antara-manajemen-organisasi.html
http://satriagosatria.blogspot.com/2009/09/hubungan-organisasi-dengan-manajemen.html
http://satriagosatria.blogspot.com/2009/09/hubungan-organisasi-dengan-manajemen.htm
http://mohamadkemaludin.wordpress.com/2011/03/18/hubungan-antara-manajemen-organisasi-dan-tata-kerja/

Rabu, 06 April 2011

Cinta Kasih


Sangat sulit memiliki cinta seperti ini, cinta tanpa syarat. Maksud saya cinta sejati, CINTA-nya cinta. Tidak hanya cinta antara wanita dan pria, tidak hanya cinta antara saudara dan sahabat, tetapi cinta itu sendiri, Anda paham, SANG CINTA sangat sulit untuk dimiliki. Tentu saja Anda dapat memulainya dengan cinta terhadap anggota keluarga, sahabat, suami, dan istri, sebagai contoh, atau teman laki-laki dan perempuan.

Cinta hadir di antara Anda, bahkan terkadang di antara musuh. Dengan cinta ini, kita dilahirkan. Bahkan sebelum kita datang ke sini, kita telah memiliki cinta ini, namun lama-lama, selain masyarakat menanggalkannya atau pengalaman buruk membuat kita kecewa, kita kemudian menguncinya. Kadang kita hanya menutup pintu, kita tidak menguncinya, tapi setelah dua bulan atau dua apapun, kita benar-benar menguncinya dan kita tidak ingin membukanya lagi lalu membuang kuncinya.

 Jadi, cinta itu tidak memiliki kesempatan untuk berkembang lagi, untuk membuka diri dan menyebar ke segala penjuru. Bila kita terus berpegang pada cinta tersebut, kita tidak akan pernah kehilangannya. Bila kita kehilangan cinta, itu karena kita menginginkannya, kita hanya ingin bertindak yang berlawanan dengan cinta. Jika tidak, setiap orang dapat benar-benar kehilangan cinta, kapan saja, dengan alasan apapun. Hidup ini sudah cukup membuat kita kehilangan segalanya, belum membahas perihal cinta! Tetapi kita selalu memilikinya, hanya saja kita harus menggunakannya, karena hanya itu yang kita miliki. Itulah diri kita, cinta. Bila kita tidak menggunakannya, maka tentu saja ia menjadi seperti tertutup atau menyusut; ia masih ada di sana, hanya saja tidak berkembang, tidak diperbarui, tidak digunakan atau dimanfaatkan dalam hal apapun.

Ketika melalui beberapa kesempatan atau situasi, atau setiap kali Anda merasa bahwa Anda siap mati untuk orang lain, itu berarti Anda memilikinya. Anda memilikinya secara total. Anda tidak keberatan untuk mengorbankan diri Anda sendiri atau hidup Anda untuk anak-anak Anda, untuk istri Anda, ibu Anda, ayah Anda atau bahkan anjing Anda. Pada saat itu, Anda terhubung secara total dengan cinta Anda. Dan bila Anda terus seperti ini, setiap saat selalu dalam sikap mental seperti ini, maka Anda tidak membutuhkan saya. (Guru dan setiap orang tertawa) Anda tidak membutuhkan saya sama sekali. Anda sudah siap di jalan Anda menuju Surga, tingkat lima, level apapun yang tersedia.

Cinta seperti itu tidak perlu ada air mata, atau pelukan, atau tulisan surat, atau kalimat-kalimat yang indah atau puisi yang agung, ia tidak harus seperti itu. Cukup menyadarinya di dalam hati Anda bahwa Anda bersedia memberikan hidup Anda apabila diperlukan, kepada siapa saja. Bila hati Anda seperti itu, sadar bahwa Anda yang berkuasa di dalam diri Anda sendiri, bahwa Anda benar-benar berada di dalam cinta tersebut dan Anda tidak akan kehilangannya, maka Anda sungguh agung.

Tetapi hal lain kadang berhubungan dengan karma... seperti dalam kehidupan yang lalu, seseorang telah menyelamatkan Anda dan di kehidupan ini, Anda bersedia menyelamatkan orang tersebut. Jadi hal tersebut bukanlah cinta, itu hanya karena dorongan karma yang membuat Anda bertindak demikian. Tetapi bila Anda melakukan itu dengan CINTA di dalam hati Anda, Anda mengerti maksud saya? Bila Anda bersedia untuk berkorban, bila Anda menghendakinya, secara sadar melakukannya, itu hal yang berbeda.

Jadi ada dua atau tiga jenis yang disebut dengan cinta tanpa syarat. Terkadang kelihatan seperti cinta tanpa syarat, tetapi itu hanya karena dorongan karma atau terkadang pembayaran kembali. Seperti saat terakhir, ketika seseorang yang begitu baik pada Anda melakukan sesuatu yang luar biasa kepada Anda, maka di kehidupan sekarang Anda berjanji untuk kembali dan melakukan apapun untuk membayar kembali semua kebaikannya. Hal ini melekat di dalam diri Anda, tercetak di dalam hati Anda. Jadi Anda ingin melakukan apapun untuk orang tersebut, bahkan menyerahkan hidup Anda. Itu merupakan perasaan yang dalam hanya untuk satu orang saja dan itu berbeda.

Tetapi bila Anda ingin berkorban untuk siapa saja kapanpun dibutuhkan, maka itu berbeda. Ketika orang tersebut membutuhkan atau ketika situasi membutuhkan, dan Anda bersedia mengorbankan hidup Anda sehingga orang itu tetap aman dan bertahan hidup, itu hal yang berbeda. Itulah cinta tanpa syarat yang sebenarnya, bukan cinta yang mungil, bukan untuk seseorang yang Anda sukai. Itu juga baik, tetapi tidak sebaik bila Anda berkorban untuk setiap orang, bahkan orang asing sekalipun.

Seperti cinta yang ALLAH miliki untuk murid-murid-Nya pada saat itu atau untuk umat manusia pada saat itu, Ia tidak hanya berkorban untuk murid-murid-Nya. Tentu saja Ia melakukan itu untuk para murid-Nya, karena Ia mengambil alih semua konsekuensi karma murid-murid-Nya pada saat itu, namun termasuk karma kolektif dari seluruh planet. Ia tentu saja tidak dapat mengubah planet dalam satu malam, beberapa bagian karma akan menjadi tanggungan-Nya karena seorang murid terhubung dengan murid lainnya atau dengan orang lain, dan orang lain itu juga terhubung... jadi pada dasarnya seluruh umat manusia, semuanya terhubung.

Rabu, 09 Maret 2011

POSISI MANUSIA DIANTARA MAKHLUK LAIN

1. POSISI MANUSIA DIANTARA MAKHLUK LAIN

Manusia diciptakan oleh Allah SWT untuk menjadi makhluk di muka bumi yang paling sempurna. Manusia merupakan makhluk paling sempurna diantara makhluk lainnya. Hal ini di buktikan dengan manusia memiliki kelebihan seperti akal pikiran yang paling sempurna dari makhluk lain, dan mempunya hawa nafsu. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.

Tujuan dan maksud dari penulisan ini adalah agar kita mengetahui bahwa manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa tidak hanya untuk menerima tetapi juga untuk memberi dan mengamalkannya. Karena pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial dan mahluk hidup yang membutuhkan mahluk hidup lainnya. Dan penulisan ini juga bermaksud agar kita mengerti dimanakah posisi kita sebagai manusia yang berada diantara banyak mahluk disup lainnya.

Bukan hanya manusia yang hidup di bumi ini melainkan ada makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan, tak lupa juga dengan benda mati yang ada. Mungkin manusia yang lebih dominan, namun sesungguhnya kehidupan manusia sangat bergantung kepada makhluk hidup dan benda mati. Oleh karena itu pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial dan mahluk hidup yang membutuhkan mahluk hidup lainnya.

Diantara makhluk-makhluk lain, manusia merupakan makhluk yang terbaik. Manusia terdiri atas jasad, roh, dan nafsu. Manusia juga memiliki akal dan pikiran, sehingga manusia dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Namun manusia memiliki tanggung jawab yang sangat besar sebagai pemimpin di muka bumi untuk menjaga dan melestarikan alam. Setiap manusia penting untuk dapat menghargai manusia lain dan juga menghargai alam. Tapi terkadang manusia tidak bisa menggunakan secara sempurna apa yang telah di berikan olehNYA. manusia menghancurkan alamnya sendiri, sebagaimana mestinya mereka yang menjaganya. bukan merusaknya.

Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri, yaitu membutuhkan makan dan air, bernafas, bergerak, bereproduksi dan berkembang. Hewan dan tumbuhan juga termasuk dalam makhluk hidup. Tetapi bedanya manusia diberi akal dan pikiran yang melebihi dari akal dan pikiran hewan.

Manusia diciptakan ke bumi sebagai pemimpin para makhluk yang ada di bumi. Namun, manusia makin lama semakin dikuasai oleh hawa dan nafsu sehingga kepedulian dan kepekaan terhadap sesama sangat jauh berkurang dari tahun ke tahun. Mungkin dengan berpikir dan merenungkan apa yang akan terjadi bila terus begini, kesadaran manusia kan kembali dan keseimbangan posisi antara manusia dengan makhluk hidup yang lain serta benda mati dapat kembali ke habitatnya.




2. ASPEK – ASPEK MANUSIA

Secara mudah dapat dikatakan bahwa manusia terdiri atas dua aspek, yaitu: tubuh dan jiwa. Tubuh yang tidak disertai jiwa bukanlah tubuh manusia, tetapi mayat. Sebaliknya, jiwa tanpa tubuh (yang tampak) dikatakan sebagai setan atau jin. Sehingga, yang dapat disebut sebagai manusia haruslah mempunyai aspek tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.

Melihat peran dan fungsi dari ke dua aspek yang saling terkait, maka tidaklah mudah menentukan aspek manakah yang lebih penting, tubuh atau jiwa. Karena tidak adanya kesatuan bahasa dan pandangan, maka timbulah tiga aliran, yaitu:
a)      Aliran Materialistis
b)      Aliran Spiritualisme
c)      Aliran Dualisme

3. DAYA MANUSIA

Manusia pada masa di bawah umur lima tahun (balita) kondisinya sangat lemah bila dibandingkan dengan makhluk hidup yang lainnya. Tetapi, setelah melalui proses pematangan, terutama pendidikan, manusia menjadi raja dunia karena memiliki sejumlah kemampuan, seperti akal, perasaan, kemauan fantasi, dan perilaku yang khas sehingga manusia ditempatkan di tingkat teratas. Namun. Apa dan bagaimana sesungguhnya daya yang dimiliki manusia itu sehingga dapat menjadi raja dunia yang memerintah makhluk hidup yang lainnya.

a)      Akal dan Inteligensi
Inteligensi merupakan kemampuan manusia yang bersifat potensial. Oleh karena itu, pemikiran yang aktif meupakan kekuatan yang bersifat fungsional. Akhirnya, berfikir merupakan suatu perbuatan operasional yang mendorong untuk aktif berbuat demi kepentingan dan peningkatan hidup sebagai manusia.

b)      Perasaan dan Emosi
Perasaan dan emosi merupakan dua bagian integral dari keseluruhan aspek psikis seseorang. Persamaan merupakan warna atau suasana psikis khusus serta berhubungan dengan adanya kesan setelah kegiatan berlangsung.
Pada umumnya, perasaan dibedakan atas dua tingkatan, yaitu: rendah dan luhur. Perasaan rendah sangat erat kaitannya dengan hal-hal yang sifatnya fisik atau biologis yang dapat dibedakan atas empat jenis, yaitu: perasaan naluri, penginderaan, tanggapan, dan vital.

c)      Kemauan
Kemauan adalah dorongan kehendak yang terarah pada tujuan-tujuan hidup tertentu yang dikendalikan oleh pertimbangan akal budi.
Dalam hal ini, manusia memerlukan pendidikan kemauan yang diarahkan pada tujuan hidup yang positif.




d)     Fantasi
Fantasi adalah suatu daya jiwa untuk menciptakan suatu yang baru. Dengan fantasi, manusia dapat membuat sesuatu yang baru yang merupakan suatu kreasi. Di dalam fantasi ini, terpadu unsure pemikiran dan perasaan yang ada pada manusia yang memungkinkan manusia untuk menciptakan kreasi yang baru yang dapat dinikmati.

e)      Perilaku
Keempat daya yang dimiliki manusia di atas, yaitu akal, perasaan dan emosi, kemauan, dan fantasi merupakan hal-hal yang menentukan perilaku seseorang. Dan secara psikologis, perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya ditentukan oleh dua factor utama, yaitu: pembawaan dan lingkungan.

4. TIPOLOGI MANUSIA

Tipologi adalah pengetahuan yang mencoba menggolongkan-golongkan manusia atas dasar kepribadian. Banyak ahli yang menggolongkan manusia atas dasar kepribadiannya. Misalnya Kretchmer dan Sheldon (dalam Kurnia 2007) membagi tipologi kepribadian berdasarkan bentuk tubuh atau bersifat jasmaniah, Menurut Jung (dalam Sudianto 2009) menyatakan tipologi kepribadian dikelompokan berdasarkan kecenderungan hubungan sosial seseorang, dan Gerardus Heyman (1857-1930), seorang ahli psikologi Belanda, membagi tipologi manusia atas delapan tipe, yaitu:
1.      Tipe Nerveus (selalu gugup).
2.      Tipe Sentimental (terlalu perasa, rapuh hati)
3.      Tipe Kholerikus (mudah marah)
4.      Tipe Sanguinikus (riang)
5.      Tipe Flegmatikus (kebalikan Tipe Nerveus)
6.      Tipe Apathikus (a artinya tidak/tanpa, pathos/pathe artinya perasaan)
7.      Tipe Amorf (artinya tidak, morphe artinya bentuk)
8.      Tipe Gepassioneed (passi atau passio artinya derita atau hawa nafsu)